Notification

×

Iklan

Iklan

Sony telah meluncurkan kamera vlogging full frame ZV-E1 yang dilengkapi dengan teknologi Auto Framing dengan harga yang sangat terjangkau

Wednesday, April 5, 2023 | April 05, 2023 WIB | 0 Views

Sony secara resmi telah merilis kamera mirrorless full-frame untuk vlogging. Kamera tersebut bernama ZV-E1 dan dilengkapi dengan fitur Auto Framing yang menggunakan teknologi berbasis AI.


Sony ZV-E1, Kamera terbaru Sony


Sony baru saja meluncurkan kamera vlogging terbarunya bernama ZV-E1. Kamera mirrorless ini dilengkapi dengan sensor full-frame 12 MP yang menggunakan teknologi backside-illuminated (BSI), sama seperti yang terdapat pada kamera A7S III. Sensor ini menjanjikan performa low-light yang luar biasa, kemampuan merekam video 4K hingga 120p, serta fitur kecerdasan buatan (AI) baru seperti Auto Framing.


Harga kamera Sony ZV-E1 adalah sebesar USD2.200 (sekitar Rp33 juta), yang menarik bagi para vlogger karena kamera ini menawarkan fitur yang banyak terdapat pada kamera A7S III yang dijual dengan harga USD3.500 (sekitar Rp52,6 juta). Artinya, ZV-E1 hadir dengan harga yang lebih terjangkau.


Sensor full-frame pada kamera ini memungkinkan pengguna menampilkan efek bokeh latar belakang secara signifikan sehingga subjek lebih menonjol daripada kamera yang menggunakan sensor APS-C atau Micro Four Thirds. ZV-E1 juga menawarkan kemampuan merekam video 4K pada 24/30/60/120 fps menggunakan pembacaan piksel penuh tanpa binning di semua mode. Perekaman video dapat dilakukan dalam mode All-I dengan kecepatan data hingga 600 Mbps.


Kamera ini juga mendukung perekaman 10-bit 4:2:2 dengan mode log S-Log-3/S-Gamut3, yang dapat menghadirkan dynamic range hingga 15 stop. Sensor BSI 12 MP pada kamera ini memiliki rentang ISO hingga 409.600 (80-102400 dalam mode normal), yang merupakan performa ISO tertinggi di seri Alpha. Hal ini membuka banyak peluang kreatif bagi pengguna untuk memotret dalam kondisi cahaya yang minim. Namun, belum diketahui bagaimana kamera menangani gangguan noise pada pengaturan ISO tinggi.


ZV-E1 adalah kamera full-frame pertama dari Sony dengan desain yang lebih cocok untuk vlogging, sehingga tidak memiliki grip besar dan kontrol yang terlihat pada model seri Alpha lainnya. Kamera ini jauh lebih kecil dan ringan dibandingkan dengan model full-frame Sony lainnya, dengan berat hanya 483 gram dibandingkan dengan 699 gram untuk A7S III.


Kamera ini bahkan lebih ringan dan lebih kecil daripada A7C, tetapi menggunakan baterai Z yang sama dengan model Sony yang lebih besar, sehingga memungkinkan pengguna memotret hingga 570 foto atau merekam video 4K 60p selama 95 menit. Namun, perekaman video 4K 60p dibatasi hingga sekitar 30 menit untuk menjaga suhu tidak naik.


Pengguna harus menggunakan layar sentuh untuk mengatur dan mengakses fungsi pada kamera, termasuk fokus. Untungnya, layar ini menggunakan engsel fleksibel sehingga memudahkan pengambilan gambar sendiri (selfie) atau framing sudut tinggi / rendah. ZV-E1 tidak memiliki electronic viewfinder (EVF), sehingga satu-satunya cara untuk melihat subjek adalah melalui layar sentuh di belakang kamera atau monitor eksternal.

Selain itu, kamera Sony ZV-E1 dilengkapi dengan sejumlah fitur kecerdasan buatan (AI) baru, termasuk fitur Auto Framing yang dapat mengikuti gerakan wajah dan tubuh pengguna secara otomatis saat merekam video. Fitur ini sangat berguna bagi vlogger atau pembuat konten video yang sering bergerak saat merekam.


Selain itu, kamera ini juga dilengkapi dengan sejumlah fitur lain yang berguna bagi vlogger, seperti mode "Product Showcase" yang memudahkan pengguna untuk mengubah fokus antara subjek utama dan produk yang ditampilkan, serta fitur "Face Priority" dan "Color Priority" yang dapat menghasilkan warna kulit yang lebih alami dan detail wajah yang lebih baik.


Dalam hal konektivitas, Sony ZV-E1 dilengkapi dengan WiFi dan Bluetooth untuk memudahkan pengguna mentransfer file dan mengontrol kamera melalui aplikasi "Imaging Edge Mobile". Kamera ini juga dilengkapi dengan port mikrofon dan headphone, serta input HDMI untuk merekam video dengan monitor eksternal.


Secara keseluruhan, Sony ZV-E1 adalah kamera yang ideal bagi vlogger atau pembuat konten video yang menginginkan kualitas gambar dan video yang tinggi dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan kamera mirrorless full-frame Sony lainnya. Kamera ini memiliki sejumlah fitur kecerdasan buatan yang berguna bagi vlogger, serta kemampuan ISO yang tinggi dan in-body stabilization yang membuatnya cocok untuk merekam video dengan gerakan. Namun, kamera ini tidak dilengkapi dengan electronic viewfinder (EVF) dan kontrol manual yang besar, yang mungkin membuatnya kurang ideal bagi fotografer yang lebih membutuhkan kontrol manual yang lebih banyak.

Salah satu fitur baru dari kamera Sony ZV-E1 adalah mode Auto Framing yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) yang sangat berguna bagi pembuat konten yang bekerja sendiri. Mode ini menggunakan teknologi pengenalan subjek untuk secara otomatis memotong frame sehingga subjek tetap dalam posisi yang jelas, bahkan ketika kamera dipasang pada tripod. Mode ini bahkan dapat merekam dua jenis gambar sekaligus, yaitu gambar penuh ke output HDMI dan versi yang sudah dipotong ke kartu memori internal.


Kamera ini juga memiliki fitur AI lainnya seperti Framing Stabilizer yang menggunakan teknologi pengenalan subjek untuk memotong subjek dan menjaganya tetap stabil saat pengguna berjalan. "Multiple face recognition" secara otomatis mengurangi efek bokeh ketika terdapat dua wajah yang terdeteksi sehingga kedua subjek tetap fokus. Selain itu, seperti model vlogging Sony lainnya, kamera ini dilengkapi dengan tombol bokeh yang secara otomatis mengaburkan latar belakang, bersama dengan tombol "product showcase" yang memungkinkan kamera langsung fokus pada objek yang diletakkan di depan kamera.


ZV-E1 memiliki berbagai mode pengenalan subjek selain manusia, termasuk hewan, burung, mobil/kereta, pesawat terbang, dan serangga. Fitur kompensasi focus breathing juga tersedia di kamera ini yang pertama kali ditemukan pada A7 IV yang secara digital mengkompensasi zoom apa pun saat fokus berubah dari satu subjek ke subjek lainnya. Kamera ini juga menawarkan fitur focus map dan AF assist yang terlihat pada model terbaru, bersama dengan penyesuaian untuk kecepatan transisi AF.


Di bagian audio, ZV-E1 dilengkapi dengan 3 mikrofon terintegrasi yang dapat mengubah arah tergantung pada situasi. Misalnya, jika subjek manusia terdeteksi, mode arah mikrofon akan berubah menjadi "front", tetapi jika tidak ada subjek yang terdeteksi, setelan defaultnya adalah "all direction".


Fitur lainnya termasuk kemampuan kamera ini sebagai webcam UVC/UAC, dengan dukungan hingga video 4K 30p, yang mengungguli sebagian besar model Sony lainnya. ZV-E1 juga dilengkapi dengan port headphone, satu slot kartu SD UHS-II, output microHDMI, dan USB-C. Terakhir, kamera ini juga dapat digunakan untuk memotret foto RAW 12 MP hingga 10fps, tetapi tidak dilengkapi dengan shutter mekanis.


Sony ZV-E1 dijual dengan harga USD2.200 (sekitar Rp33 juta) untuk kelengkapan bodi saja, dan jika dibeli dengan lensa kit SEL 28-60mm, harganya akan menjadi USD2.500 (sekitar Rp37,6 juta).

×
Berita Terbaru Update