Notification

×

Iklan

Iklan

Penolakan visa untuk jurnalis Rusia oleh AS, Lavrov: Rusia tidak akan pernah memaafkan

Monday, April 24, 2023 | April 24, 2023 WIB | 0 Views
Kemarahan Rusia terhadap Amerika akibat penolakan visa untuk jurnalis AS


Rusia mengumumkan bahwa Amerika Serikat (AS) menolak memberikan visa kepada jurnalis yang ingin meliput perjalanan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov ke New York. Lavrov menyarankan agar Moskow mengambil tindakan balasan yang tegas. 


Departemen Luar Negeri AS tidak memberikan komentar langsung tentang klaim visa yang ditolak. Para jurnalis bertujuan untuk meliput penampilan Lavrov di PBB sebagai tanda kepemimpinan Rusia di Dewan Keamanan.


"Seseorang dari negara yang menganggap dirinya sebagai yang terkuat, terpintar, bebas dan adil, menjadi ketakutan dan melakukan sesuatu yang bodoh, menunjukkan bahwa jaminan untuk melindungi kebebasan berbicara dan akses ke informasi sangat berharga," kata Lavrov sebelum meninggalkan Moskow, pada hari Minggu (23/4/2023). 


"Pastikan bahwa kami tidak akan melupakan dan tidak akan memaafkan," tambah Lavrov, seperti dikutip dari AP. "Saya menekankan bahwa kami akan menemukan cara untuk menanggapi ini, agar Amerika mengingatnya untuk waktu yang lama dan tidak melakukan hal yang sama di masa depan," kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov.


Sengketa ini terjadi setelah ketegangan tinggi dengan Washington atas penangkapan reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich, bulan lalu, yang dituduh Rusia melakukan spionase. Amerika Serikat menyatakan bahwa ia ditahan secara tidak sah. 


Banyak jurnalis Barat yang ditempatkan di Moskow telah meninggalkan negara tersebut setelah Rusia mengirim pasukan ke Ukraina. Saat ini, Rusia meminta jurnalis asing untuk memperbarui visa dan akreditasi mereka setiap tiga bulan, dibandingkan dengan satu tahun sebelum pertempuran dimulai.


Situasi ini menunjukkan bahwa hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat semakin memanas. Tindakan AS dalam menolak visa bagi jurnalis untuk meliput perjalanan Menteri Luar Negeri Rusia ke New York merupakan bentuk perlakuan yang tidak adil dan dianggap sebagai upaya untuk menghalangi kebebasan pers dan akses informasi. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Rusia dan dapat memicu tindakan balasan dari pihak mereka.


Ketegangan antara Rusia dan Amerika Serikat telah meningkat sejak Rusia mengirim pasukannya ke Ukraina, dan beberapa negara Eropa dan AS memberlakukan sanksi terhadap Rusia. 


Konflik di wilayah tersebut telah menyebabkan kekhawatiran global dan mengancam perdamaian dunia. Kini, tindakan AS dalam menolak visa bagi jurnalis yang ingin meliput perjalanan Menteri Luar Negeri Rusia ke New York dapat memperburuk situasi yang sudah tegang tersebut.


Namun demikian, di tengah situasi yang tidak menguntungkan ini, masih ada harapan bahwa kedua belah pihak dapat menyelesaikan masalah ini dengan damai dan menghindari terjadinya eskalasi yang lebih besar. Dalam hal ini, peran mediator dari negara-negara lain dapat membantu dalam menyelesaikan konflik antara Rusia dan Amerika Serikat.

×
Berita Terbaru Update