Notification

×

Iklan

Iklan

Penggunaan ChatGPT dilarang di Italia

Monday, April 3, 2023 | April 03, 2023 WIB | 0 Views
Penggunaan chatgpt mulai dilarang di berbagai negara



Pemerintah Italia telah mengumumkan sementara pemblokiran chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) ChatGPT buatan OpenAI sejak Jumat (31/3/2023) minggu lalu. Otoritas Perlindungan Data (Data Protection Authority/DPA) Italia menyatakan bahwa ada dua alasan utama mengapa ChatGPT dilarang di Italia. 

Pertama, OpenAI telah mengumpulkan data pribadi pengguna secara tidak sah dan tidak memberikan informasi transparan kepada pengguna bahwa data mereka diambil dan digunakan untuk melatih ChatGPT. 

Kedua, Chatbot ini memiliki kerentanan dalam menyebarkan misinformasi dan tidak memiliki verifikasi usia untuk mencegah anak di bawah umur terpapar konten terlarang. 

Regulator juga menyoroti kebocoran data ChatGPT pada 20 Maret lalu yang mengungkap informasi sensitif pengguna seperti histori percakapan, nama, alamat email, dan 4 digit terakhir kartu kredit pengguna.

OpenAI memastikan bahwa mereka telah mematuhi undang-undang privasi di Eropa dan akan bekerja sama dengan regulator privasi di Italia untuk mematuhi aturan privasi Uni Eropa.

Regulator privasi memberikan waktu 20 hari kepada OpenAI untuk menunjukkan tindakan apa yang diambil untuk mematuhi aturan privasi Uni Eropa. Jika tidak, ChatGPT terancam dikenai denda hingga empat persen dari pendapatan tahunannya di seluruh dunia atau 20 juta Euro.

Italia menjadi pemerintah pertama yang melakukan pelarangan terhadap ChatGPT karena isu privasi. Sebelumnya, ChatGPT tidak dapat digunakan di China, Korea Utara, Rusia, dan Iran karena keputusan dari OpenAI sendiri. 

Sebelum pemblokiran ChatGPT di Italia, lebih dari 1.000 pemimpin teknologi dan peneliti telah menyerukan moratorium pengembangan sistem AI karena adanya ketakutan terkait ancaman AI pada masyarakat dan kemanusiaan. Surat terbuka ini pertama kali diterbitkan oleh lembaga nonprofit Future of Life Institute.

Menurut lembaga tersebut, perusahaan pengembang kecerdasan buatan sedang berlomba-lomba untuk membuat sistem machine learning yang tidak dapat dipahami, diprediksi, atau dikontrol bahkan oleh penciptanya. 

Oleh karena itu, lembaga tersebut meminta semua perusahaan AI untuk melakukan moratorium setidaknya enam bulan untuk sistem AI yang lebih mumpuni dari GPT-4. Surat terbuka itu sudah ditandatangani oleh Co-Founder Apple Steve Wozniak, Co-Founder Skype Jaan Tallinn, CEO Twitter Elon Musk, serta peneliti AI terkemuka Stuart Russell.
×
Berita Terbaru Update