Notification

×

Iklan

Iklan

Nikel Indonesia Dikucilkan, Besok Luhut Akan Ke Amerika Serikat

Tuesday, April 11, 2023 | April 11, 2023 WIB | 0 Views

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, akan berangkat ke Amerika Serikat besok untuk membahas isu diskriminasi produk nikel Indonesia. Seperti yang diketahui, Amerika Serikat akan menerbitkan aturan subsidi hijau bagi mineral untuk kendaraan listrik dalam beberapa minggu ke depan. Namun, Indonesia diduga tidak diikutsertakan dalam paket subsidi tersebut.


Luhut akan bertolak ke Amerika


Deputi Bidang Koordinasi Pertambangan dan Investasi, Septian Hario Seto, mengatakan bahwa pada hari Selasa ini, Pak Menko (Luhut) akan melakukan negosiasi mengenai hal ini. Hal ini disampaikan oleh Septian saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat pada Senin, 10 April 2023.


Pemerintah Amerika Serikat akan menerbitkan pedoman kredit pajak bagi produsen baterai dan kendaraan listrik di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi dalam beberapa minggu ke depan. Undang-undang tersebut juga mencakup aturan subsidi sebesar USD 370 miliar untuk teknologi energi bersih. Namun, baterai yang mengandung komponen sumber Indonesia diduga tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak Inflation Reduction Action (IRA) secara penuh. Hal ini disebabkan karena Indonesia belum memiliki perjanjian perdagangan bebas atau free trade agreement (FTA) dengan Amerika Serikat.


Karena itu, pemerintah Indonesia akan melakukan diskusi mengenai hambatan tersebut. Terlebih, Indonesia sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional seperti Tesla dan Ford untuk membangun rantai pasokan nikel. Oleh karena itu, kondisi ini dinilai merugikan kedua pihak bila tidak segera diatasi. "Sekarang kami usulkan limited FTA dengan mereka," ujar Septian.


Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, telah mendesak Amerika Serikat untuk lebih adil dalam pemberian subsidi hijau bagi mineral untuk kendaraan listrik. "Saya prihatin atas pengucilan terhadap mineral kritis Indonesia dari paket subsidi Amerika Serikat untuk teknologi hijau ini," ujarnya dalam keterangan tertulis pada Selasa, 4 Maret 2023.


Menurutnya, Indonesia dapat memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan Amerika Serikat terhadap kendaraan listrik dan baterai. Sebab, Indonesia memiliki sepertiga dari total cadangan nikel dunia. Nikel merupakan bahan yang penting untuk produksi baterai kendaraan listrik. Selain itu, berbagai negara telah berinvestasi di Indonesia pada sektor pertambangan, khususnya untuk pengembangan kendaraan listrik dan baterai. Investor tersebut antara lain LG, SK Group, Samsung, dan Hyundai.

×
Berita Terbaru Update