![]() |
Ukraina optimis bisa mengalahkan Rusia |
Ketika pasukan Ukraina dan Rusia bertempur di garis depan, pertempuran besar pertama di era internet telah memicu perang teknologi. Kedua pihak bersaing untuk mendapatkan keuntungan dengan menggunakan drone dan komunikasi satelit mereka.
Menteri Ukraina yang bertanggung jawab atas teknologi, Mykhailo Fedorov, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press bahwa ia yakin Ukraina memiliki motivasi dan kemampuan untuk melampaui inovasi Rusia pada akhirnya.
Menurut Fedorov, kendaraan udara tak berawak atau drone, peperangan elektronik, komunikasi satelit, dan teknologi lainnya telah menjadi bagian mendasar dari perang dengan Rusia yang dimulai lebih dari setahun lalu.
"Teknologi memungkinkan artileri tradisional dan modern menjadi lebih akurat dan membantu menyelamatkan nyawa tentara kita," kata Fedorov.
Fedorov mengakui bahwa Rusia juga menyadari pentingnya teknologi di medan perang dan secara aktif mengembangkan dan meningkatkannya sendiri. Namun, ia yakin bahwa Ukraina dapat melampaui inovasi Rusia dengan investasi dalam proyek teknologi baru untuk mendorong persaingan dan inovasi lebih lanjut.
Menurut Fedorov, Ukraina pasti akan menang dalam perang teknologi ini. Meskipun hanya 50-60% dari proyek yang didukung memberikan hasil tertentu, itu dapat menentukan di medan perang.
Fedorov mengatakan bahwa teknologi sangat penting dalam operasi yang efisien di medan perang, dan Ukraina belum melakukan operasi besar untuk membebaskan wilayah pendudukan sejak merebut kembali kota Kherson dan bagian dari provinsi sekitarnya pada November lalu. Namun, frekuensi serangan drone yang dilaporkan di Rusia telah meningkat, meningkatkan antisipasi kemungkinan serangan balik Ukraina di musim semi ini.
Fedorov juga mengatakan bahwa Ukraina telah melakukan pengawasan terhadap jenis drone apa yang digunakan oleh pihak Rusia di medan perang dan telah mempelajari teknologi mereka. Hal ini memungkinkan Ukraina untuk mengembangkan strategi untuk melawan serangan drone dan teknologi lainnya.
Meskipun perang teknologi dapat memberikan keuntungan taktis dalam pertempuran konvensional, Fedorov juga mengakui bahwa penting untuk memperhatikan dampak jangka panjang dari penggunaan teknologi ini dalam perang. Dia menekankan bahwa Ukraina harus tetap mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan, serta tidak menggunakan teknologi tersebut untuk menargetkan warga sipil atau infrastruktur sipil.
Dalam situasi di mana perang konvensional dan perang teknologi terus berlangsung, Ukraina harus terus memperkuat kemampuan teknologinya dan mempertahankan posisinya dalam persaingan teknologi dengan Rusia. Fedorov berharap bahwa investasi dalam proyek teknologi baru akan membantu Ukraina mencapai tujuannya dan menghasilkan inovasi yang dapat memberikan keuntungan strategis dalam pertempuran di masa depan.