Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Korea Utara Marah dengan Anak Kim Jong Un hingga 800 tentara Rusia tewas

Friday, March 3, 2023 | March 03, 2023 WIB | 0 Views

Pada hari Rabu (1/3), berita internasional dihebohkan oleh sejumlah peristiwa, seperti kekesalan warga Korea Utara terhadap gaya hidup mewah putri Kim Jong Un, dan diberitakannya kematian 800 tentara Rusia di Ukraina. CNNIndonesia.com telah merangkum berbagai berita menarik tersebut dalam rubrik Kilas Internasional.


Kim Ju Ae, Anak Kim Jong Un


1. Warga Korea Utara Marah pada Anak Kim Jong Un: Saya Kesulitan Hidup, Sedangkan Dia Mengenakan Pakaian Mewah

Warga Korea Utara secara diam-diam menunjukkan kekecewaan mereka saat melihat Kim Ju Ae, putri Kim Jong Un, hidup mewah, sementara rakyat mereka menderita karena krisis yang melanda. Salah satu warga Korea Utara mengatakan kepada Radio Free Asia (RFA) pada Selasa (28/2), "Saya marah karena saya sangat kesulitan, sedangkan Kim Ju Ae, yang kita semua tahu bisa makan dan hidup dengan nyaman, sering muncul di TV dengan pakaian mewahnya."

Beberapa warga Korea Utara lainnya juga mengungkapkan perasaan yang sama ketika diwawancarai oleh RFA. Akhir-akhir ini, berbagai media di Korea Utara sering menampilkan foto dan video Kim Ju Ae.

Beberapa pengamat percaya bahwa kampanye ini adalah cara Kim Jong Un memperkenalkan calon penggantinya nanti. Dalam foto-foto tersebut, Kim Ju Ae selalu terlihat mengenakan pakaian mewah, sementara rakyat Korea Utara hidup dalam kesulitan karena krisis yang sedang terjadi.

2. Setelah Rusia menunda Perjanjian Nuklir, RI berada dalam bahaya bencana yang hanya masalah waktu.

Setelah terjadi berbagai perkembangan di dunia, termasuk Rusia menangguhkan kesepakatan dengan Amerika Serikat mengenai New START pekan lalu, Indonesia membicarakan soal bencana nuklir yang menjadi perhatian. Pada Conference on Disarmament di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa pada Senin (27/2), Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengungkapkan hal tersebut. Menurutnya, tanpa tindakan konkret yang tegas, bencana nuklir akan terjadi suatu saat dan risikonya semakin besar karena semakin tajamnya persaingan antar-kekuatan besar. Ia juga mengungkapkan bahwa Rusia bahkan telah menangguhkan partisipasinya dalam Traktat Pengurangan Senjata Nuklir dengan Amerika Serikat yang dikenal sebagai New START. Retno sebenarnya membahas perkembangan dunia yang tak menghasilkan kemajuan dalam upaya untuk menyingkirkan senjata nuklir. Ia mengatakan bahwa Conference on Disarmament tidak lagi menghasilkan kesepakatan yang dapat membuat dunia bebas senjata nuklir, dan menurut Retno, hal ini disebabkan oleh kurangnya kemauan politik.

3. Zelensky mengatakan 800 tentara Rusia tewas di Bakhmut: Putin dianggap bodoh.

Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa rezim Presiden Vladimir Putin tidak memperdulikan kematian ratusan prajurit Rusia di Bakhmut, yang saat ini merupakan medan perang paling panas di Ukraina.

Presiden Vladimir Putin


Dalam pernyataannya pada hari Selasa (28/2), Zelensky mengatakan bahwa sejak Kamis pekan lalu, Ukraina telah berhasil membunuh sekitar 800 tentara Rusia.

Meskipun banyak tentara yang tewas, Putin dikatakan seolah-olah tidak peduli dan terus mengirim tentara ke medan perang.

"Yang paling sulit, seperti sebelumnya, adalah Bakhmut. Rusia sama sekali tidak peduli. Mereka terus mengirim tentara untuk menyerang kami," kata Zelensky seperti dilaporkan oleh AFP."

×
Berita Terbaru Update