Notification

×

Iklan

Iklan

Presiden meminta agar para petani mempercepat proses penanaman padi

Sunday, March 12, 2023 | March 12, 2023 WIB | 0 Views
presiden Joko Widodo
Pada Sabtu (11/3/2023), Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan untuk meninjau hasil panen padi di Desa Kartoharjo, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meminta para petani di Indonesia untuk mempercepat masa tanam padi setelah musim panen raya. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan air hujan yang masih tersedia dan menghindari kekeringan yang kemungkinan akan terjadi di masa depan. Hal ini diungkapkan saat musim panen raya di Desa Kartoharjo, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur, pada hari Sabtu. Presiden Jokowi juga mengimbau para petani untuk menggunakan sisa air hujan untuk mengairi sawah dan tanaman padi guna menambah stok dan ketahanan pangan nasional.


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga mengikuti arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat penanaman padi setelah musim panen raya dengan berkoordinasi dengan para kepala daerah. Diharapkan petani dapat mempercepat tanam di lahan seluas 10 juta hektare dari total luas lahan sawah yang mencapai 7,4 juta hektare.


Panen padi nasional kedua yang diikuti Presiden Widodo di Ngawi menandai panen bersama seluas 1 juta hektare. Meski data pada Februari menunjukkan ada 1,20 juta hektare yang dipanen dengan perkiraan produksi 6,39 juta ton gabah kering giling (GKG) yang setara dengan 3,68 juta ton beras. Pada bulan Maret dan April, diharapkan bisa dipanen lebih dari 9 juta ton GKG atau setara dengan 5,26 juta ton beras dari 1,70 juta hektar lahan pertanian dan 6,09 juta ton GKG atau setara dengan 3,51 juta ton beras dari 1,15 juta hektare.


Presiden Jokowi meminta untuk menambah jumlah alat pengering, mesin perontok, dan mesin pemanen gabungan sebanyak 1 ribu unit melalui anggaran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk membantu para petani. Data menunjukkan luas panen di Kabupaten Ngawi pada Maret 2023 mencapai 32.676 hektare, dengan harga gabah kering panen manual (GKP) saat ini dipatok Rp4.700-Rp4.900 per kilogram. Harga beras yang dipanen dengan menggunakan mesin combine harvester bisa mencapai Rp5.000 hingga Rp5.500 per kilogram.

×
Berita Terbaru Update