Notification

×

Iklan

Iklan

Persiapkan IKN menjadi Smart City, Kampus harus aktif mendorong penguasaan teknologi

Monday, March 13, 2023 | March 13, 2023 WIB | 0 Views
IKN smart city
Indonesia menuju smart city


Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 di Indonesia yang cukup mengesankan salah satunya didukung oleh sektor industri pengolahan non-migas. Untuk meningkatkan kontribusi sektor industri tersebut pada Produk Domestik Bruto (PDB), pemerintah mengembangkan beberapa program prioritas pengembangan industri, seperti meluncurkan inisiatif "Making Indonesia 4.0". Inisiatif ini merupakan peta jalan terintegrasi untuk menyiapkan industri nasional menghadapi era industri digital.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa dengan "Making Indonesia 4.0", diharapkan pertumbuhan PDB dapat meningkat sebesar 1%-2% per tahun untuk periode 2018-2030. Hal ini diharapkan dapat menciptakan lebih dari 10 juta lapangan pekerjaan tambahan dan meningkatkan kontribusi sektor manufaktur pada 2030 hingga lebih dari 25%. Hal ini diungkapkan dalam Pidato Ilmiah dalam Rapat Terbuka Senat Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada (FT UGM) pada Hari Pendidikan Tinggi Teknik ke-77 secara virtual, di Yogyakarta, pada Jumat (17/02/2023).


Di masa depan, industri nasional perlu mempersiapkan diri menghadapi era Society 5.0, sebuah konsep di mana kehidupan masyarakat lebih terdigitalisasi. Beberapa teknologi yang perlu dikembangkan menuju Society 5.0 antara lain Edge Computing, Big Data Analytics, serta Internet of Every Things. Pemerintah Indonesia juga sedang menyiapkan Ibu Kota Nusantara sebagai contoh penerapan smart city yang bisa menyiapkan masyarakatnya untuk masuk dalam era Society 5.0.


Sebagai prioritas selanjutnya, pemerintah juga sedang mengupayakan percepatan transisi energi nasional melalui pengurangan konsumsi bahan bakar fosil dan pengembangan Pembangkit Listrik berbasis Energi Baru Terbarukan seperti turbin angin dan panel surya. Upaya transisi energi ini memerlukan pengembangan teknologi yang inovatif dan terjangkau, seperti pengembangan carbon capture dan storage.


Menteri Airlangga berharap Fakultas Teknik dapat ikut aktif mendorong penguasaan teknologi sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pengimpor teknologi, tetapi juga mengembangkannya di dalam negeri. Selain itu, transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dengan negara-negara maju juga harus didorong. Pemerintah juga sedang gencar mendorong pemanfaatan teknologi untuk hilirisasi komoditas berbasis mineral dan logam unggulan seperti bauksit, timah, tembaga, dan nikel.


Menko Airlangga mengungkapkan bahwa Indonesia masih mengalami ketergantungan impor bahan baku/barang penolong industri. Oleh karena itu, perlu terus melakukan program substitusi impor dengan pengembangan industri berbasis teknologi dan R&D. Salah satu contohnya adalah di sektor sawit dan turunannya, Indonesia sudah menguasai dari hulu dan hilirnya, tetapi dari sisi barang modal UGM, dan para tamu undangan dari kalangan akademisi, industri, dan pemerintahan.


Dalam rangka membangun kedaulatan teknologi di Indonesia, peran perguruan tinggi sangat penting. Menko Airlangga berharap bahwa Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada dapat terus mengembangkan program-program pendidikan dan riset yang fokus pada teknologi industri, sehingga dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0 dan society 5.0.


Selain itu, peran teknopreneurship juga sangat penting untuk mendorong kemandirian teknologi di Indonesia. Menko Airlangga mengusulkan agar technopreneurship menjadi salah satu kunci yang dikembangkan di kampus, khususnya di Fakultas Teknik. Hal ini diharapkan dapat memotivasi generasi muda untuk berinovasi dan menciptakan teknologi baru yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.


Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga juga menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong pembangunan industri berbasis teknologi dan R&D di Indonesia, serta memperkuat kerja sama antara perguruan tinggi dan industri. Dengan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi, industri, dan pemerintah, diharapkan Indonesia dapat terus berkembang dan masuk ke dalam 10 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030.

×
Berita Terbaru Update